MuatMuat Blog

Struktur Organisasi Logistik: Pengertian, Bagan, Divisi, dan Tanggung Jawab Lengkap

Facebook
Twitter
WhatsApp
Struktur Organisasi Logistik

muatmuatStruktur Organisasi Logistik: Dalam dunia bisnis modern, terutama yang bergerak di bidang distribusi, e-commerce, manufaktur, dan transportasi, keberadaan struktur organisasi logistik menjadi elemen kunci untuk memastikan kelancaran operasional. Tanpa struktur yang jelas, proses seperti pengadaan barang, penyimpanan di gudang, hingga pengiriman ke pelanggan akan mudah mengalami kekacauan, keterlambatan, dan pemborosan biaya.

Logistik bukan hanya soal memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain, tetapi mencakup keseluruhan alur kerja yang terorganisir—mulai dari pengadaan (procurement), manajemen inventori, pengendalian gudang (warehouse management), pengemasan, hingga layanan pelanggan. Oleh karena itu, sebuah perusahaan membutuhkan sistem dan pembagian tugas yang jelas dalam bentuk struktur organisasi logistik agar setiap departemen bekerja secara terkoordinasi dan efisien.

Dengan memahami bagaimana struktur organisasi logistik disusun, kita dapat melihat peran penting di balik berbagai divisi seperti procurement, warehouse, transportation, hingga customer service. Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang apa itu struktur organisasi logistik, bagaimana pembagian divisi di dalamnya, contoh bagan organisasi, hingga fungsi strategis masing-masing bagian dalam mendukung supply chain perusahaan.

Table of Contents

Apa Itu Struktur Organisasi Logistik?

Struktur Organisasi Logistik

Struktur organisasi logistik adalah susunan jabatan, divisi, dan tanggung jawab yang dirancang untuk mengatur seluruh aktivitas logistik di dalam suatu perusahaan. Struktur ini memastikan bahwa setiap proses — mulai dari pengadaan barang, penyimpanan di gudang, distribusi, hingga pelayanan pelanggan — berjalan secara terkoordinasi dan efisien.

Dalam perusahaan yang bergerak di bidang distribusi, manufaktur, supply chain, atau jasa ekspedisi, logistik memiliki peran vital. Oleh karena itu, dibutuhkan struktur organisasi yang jelas agar setiap karyawan memahami tugasnya masing-masing dan tidak terjadi tumpang tindih pekerjaan.

Secara umum, struktur organisasi logistik melibatkan beberapa fungsi utama, antara lain:

  • Procurement (Pengadaan) → Bertugas mencari dan membeli barang atau bahan baku.

  • Warehouse (Pergudangan) → Bertanggung jawab atas penerimaan, penyimpanan, dan pengiriman barang.

  • Transportation & Distribution → Mengatur armada dan rute pengiriman.

  • Inventory Control → Mengawasi jumlah stok agar tidak terjadi kekurangan atau kelebihan.

  • Customer Service & Tracking → Menangani informasi pengiriman dan kepuasan pelanggan.

Dengan adanya struktur organisasi logistik, perusahaan dapat:

  • Meningkatkan efisiensi proses kerja

  • Mengurangi risiko kesalahan pengiriman

  • Mempercepat proses distribusi

  • Menjaga kualitas layanan kepada pelanggan

Struktur organisasi ini bisa berbeda tergantung ukuran perusahaan. Pada perusahaan kecil, semua fungsi logistik bisa dijalankan oleh satu tim. Namun pada perusahaan besar atau ekspedisi nasional, masing-masing fungsi bisa berdiri sebagai departemen besar dengan manajer dan staf khusus.

Singkatnya, struktur organisasi logistik merupakan fondasi utama yang memastikan seluruh rantai pasok (supply chain) berjalan lancar, terukur, dan profesional.

Tujuan dan Fungsi Struktur Organisasi Logistik

Tujuan dan Fungsi Struktur Organisasi Logistik

Menerapkan struktur organisasi logistik bukan sekadar menyusun bagan atau menempatkan posisi karyawan, tetapi memiliki tujuan strategis untuk menciptakan alur kerja yang efisien, terukur, dan terintegrasi. Dalam operasional logistik, setiap divisi memiliki tanggung jawab masing-masing agar proses pengadaan, penyimpanan, distribusi, hingga pelayanan pelanggan berjalan tanpa hambatan.

Berikut adalah beberapa tujuan dan fungsi utama dari struktur organisasi logistik:

1. Menciptakan Koordinasi Antar Divisi

Setiap departemen logistik, seperti procurement, warehouse, dan transportasi, harus bekerja secara sinergis. Struktur organisasi memastikan alur komunikasi yang jelas sehingga tidak terjadi kesalahan dalam proses penerimaan atau pengiriman barang.

2. Meningkatkan Efisiensi Operasional

Dengan pembagian peran yang jelas, setiap tugas dapat diselesaikan lebih cepat dan tepat. Hal ini membantu menekan biaya operasional, menghindari penumpukan barang, dan mempercepat proses distribusi ke pelanggan.

3. Mengurangi Risiko Kesalahan dan Keterlambatan

Struktur organisasi logistik mempermudah pengawasan alur kerja. Setiap divisi memiliki pengendalian langsung atas aktivitasnya, sehingga kesalahan seperti salah kirim, kekurangan stok, atau kehilangan barang dapat diminimalkan.

4. Memastikan Ketersediaan Barang & Kendali Stok

Melalui divisi inventori atau inventory control, perusahaan dapat memastikan barang selalu tersedia dalam jumlah yang tepat. Fungsi ini penting untuk menghindari overstock (kelebihan barang) maupun stockout (kekosongan barang).

5. Mendukung Keputusan Manajerial

Manajer logistik membutuhkan data akurat untuk mengambil keputusan, seperti menentukan jalur pengiriman tercepat, menghitung biaya logistik, atau memilih vendor terbaik. Struktur organisasi membantu penyusunan data dan laporan secara sistematis.

6. Meningkatkan Pelayanan Pelanggan

Dengan adanya divisi customer service atau tracking, pelanggan dapat memperoleh informasi status pengiriman secara real-time. Hal ini meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan terhadap perusahaan.

7. Mendukung Pertumbuhan dan Skalabilitas Perusahaan

Seiring pertumbuhan perusahaan, struktur organisasi logistik memungkinkan ekspansi operasional tanpa mengorbankan kualitas layanan. Setiap divisi bisa diperbesar atau diperkuat sesuai kebutuhan.

Bagan dan Struktur Divisi Organisasi Logistik

Bagan dan Struktur Divisi Organisasi Logistik

Dalam sebuah perusahaan, terutama yang bergerak di bidang distribusi, manufaktur, atau jasa ekspedisi, struktur organisasi logistik harus dibentuk secara sistematis. Tujuannya adalah agar seluruh proses — mulai dari pengadaan barang, penyimpanan, hingga pengiriman — berjalan terkoordinasi dan efisien.

Struktur ini biasanya dibagi menjadi beberapa divisi utama yang masing-masing memiliki peran khusus. Berikut contoh sederhana bagan organisasi logistik:

Direktur Operasional
|
Manajer Logistik
├── Divisi Procurement (Pengadaan)
├── Divisi Warehouse (Pergudangan)
├── Divisi Transportation & Distribution
├── Divisi Inventory Control
└── Divisi Customer Service & Tracking

Penjelasan Divisi dalam Struktur Organisasi Logistik

1. Divisi Procurement (Pengadaan)

Divisi ini bertanggung jawab dalam mencari, memilih, dan mengelola pemasok atau vendor. Tugasnya meliputi:

  • Negosiasi harga dan kualitas barang

  • Membuat kontrak pembelian

  • Memastikan barang datang tepat waktu

2. Divisi Warehouse (Gudang)

Fokus pada penyimpanan dan pengelolaan barang di gudang. Fungsi utamanya:

  • Receiving (penerimaan barang)

  • Storage (penyimpanan barang secara sistematis)

  • Picking & Packing (pengambilan dan pengepakan barang sebelum dikirim)

3. Divisi Transportation & Distribution

Mengatur proses pengiriman barang dari gudang ke pelanggan atau cabang lain. Tugasnya meliputi:

  • Menyusun rute distribusi

  • Mengelola armada kendaraan dan sopir

  • Memastikan barang sampai tepat waktu dan aman

4.  Divisi Inventory Control

Divisi ini memastikan jumlah barang selalu dalam kondisi ideal, tidak berlebih dan tidak kekurangan. Peran utamanya:

  • Melakukan pencatatan dan audit stok

  • Menerapkan sistem FIFO, FEFO, atau LIFO

  • Mengelola sistem barcode atau WMS (Warehouse Management System)

5. Divisi Customer Service & Tracking

Menjadi penghubung antara perusahaan dan pelanggan. Fungsi utamanya:

  • Memberikan informasi status pengiriman

  • Menangani komplain atau keterlambatan barang

  • Melakukan tracking secara real time

Model Struktur Bisa Disesuaikan

Tipe Perusahaan Karakter Struktur Logistik
Perusahaan Kecil Divisi gabungan, manajer merangkap beberapa fungsi
Perusahaan Menengah Struktur semi-terpisah dengan supervisor khusus
Perusahaan Besar/Multinasional Struktur lengkap dengan manajer dan tim di tiap divisi

Pentingnya Struktur Divisi Logistik

Dengan pembagian divisi yang jelas, perusahaan dapat:

  • Dapat Meningkatkan kualitas koordinasi
  • Mempercepat proses pengiriman
  • Mengurangi risiko kehilangan atau salah kirim barang
  • Meningkatkan kepuasan pelanggan dan efisiensi operasional

Bagan organisasi logistik ini dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan perusahaan. Semakin besar skala bisnis, semakin kompleks pula struktur yang dibutuhkan untuk mendukung operasional supply chain.

Divisi dan Tugas dalam Struktur Organisasi Logistik

Divisi dan Tugas dalam Struktur Organisasi Logistik

Dalam sebuah struktur organisasi logistik, pembagian divisi menjadi hal yang sangat penting. Setiap divisi memiliki peran dan tanggung jawab khusus yang saling terhubung untuk memastikan seluruh proses supply chain berjalan dengan lancar — mulai dari pengadaan barang, penyimpanan, pengiriman hingga pelayanan pelanggan.

Berikut penjelasan lengkap mengenai masing-masing divisi dalam organisasi logistik beserta tugas utamanya:

1. Divisi Procurement (Pengadaan Barang)

Divisi ini bertugas memastikan ketersediaan barang atau bahan baku dari pemasok. Peran procurement sangat penting karena keterlambatan pengadaan bisa memengaruhi seluruh proses logistik.

Tugas Utama:

  • Mencari dan memilih supplier atau vendor terpercaya

  • Melakukan negosiasi harga dan kualitas barang

  • Menyusun kontrak pembelian dan memastikan pengiriman tepat waktu

  • Memantau hubungan kerja sama dengan vendor

2. Divisi Warehouse (Pergudangan)

Divisi gudang adalah pusat penyimpanan barang sebelum didistribusikan. Warehouse yang tertata baik akan mempercepat proses pengiriman dan mengurangi risiko kerusakan barang.

Tugas Utama:

  • Menerima barang masuk (receiving)

  • Menata barang berdasarkan kategori atau kode

  • Melakukan picking dan packing sebelum pengiriman

  • Menerapkan sistem FIFO/FEFO untuk menjaga kualitas produk

3. Divisi Transportation & Distribution

Divisi ini mengatur proses pengiriman barang ke cabang, distributor, atau langsung ke pelanggan. Koordinasi yang baik dalam transportasi akan memengaruhi tingkat kepuasan pelanggan.

Tugas Utama:

  • Menentukan rute distribusi paling efisien

  • Mengelola armada kendaraan dan driver

  • Memastikan barang tiba tepat waktu dan dalam kondisi baik

  • Mencatat dan melaporkan status pengiriman

4. Divisi Inventory Control (Pengendalian Stok)

Inventory control bertugas memastikan jumlah stok sesuai dengan kebutuhan operasional. Divisi ini membantu mencegah kelebihan atau kekurangan barang yang bisa menghambat distribusi.

Tugas Utama:

  • Melakukan pencatatan stok harian atau mingguan

  • Melakukan stok opname secara berkala

  • Mengintegrasikan sistem manajemen seperti WMS atau barcode

  • Mengawasi perpindahan barang antar divisi

5. Divisi Customer Service & Tracking

Divisi ini menjadi penghubung antara perusahaan dan pelanggan. Layanan pelanggan sangat penting dalam dunia logistik untuk memberikan informasi akurat dan cepat.

Tugas Utama:

  • Memberikan informasi status pengiriman (tracking)

  • Menangani keluhan atau keterlambatan barang

  • Berkoordinasi dengan warehouse dan transportasi

  • Menjaga hubungan baik dengan pelanggan

6. Divisi Quality Control (Opsional pada Perusahaan Besar)

Pada beberapa perusahaan logistik skala besar, terdapat divisi khusus yang memastikan kualitas penanganan barang tetap terjaga selama proses penyimpanan dan pengiriman.

Tugas Utama:

  • Memastikan barang dikemas dengan aman

  • Memeriksa kerusakan atau kesalahan pengiriman

  • Menjaga standar operasional (SOP) perusahaan

Kesimpulan Peran Antar Divisi

Divisi Fokus Tanggung Jawab
Procurement Pengadaan & hubungan vendor
Warehouse Penyimpanan & persiapan barang
Transportasi Pengiriman & armada
Inventory Control Pengawasan stok
Customer Service Informasi & kepuasan pelanggan
Quality Control Standar mutu & keamanan barang

Dengan pembagian divisi yang jelas, struktur organisasi logistik mampu menciptakan operasional yang lebih efisien, terencana, dan profesional. Setiap divisi bekerja secara terpadu untuk mendukung kelancaran supply chain dari hulu hingga hilir.

Jenis Struktur Organisasi Logistik dalam Perusahaan

Jenis Struktur Organisasi Logistik dalam Perusahaan

Setiap perusahaan memiliki kebutuhan dan skala operasional yang berbeda, sehingga penerapan struktur organisasi logistik juga dapat bervariasi. Pemilihan struktur yang tepat sangat penting agar alur logistik berjalan efisien, mudah dikendalikan, dan mampu beradaptasi dengan perkembangan bisnis.

Secara umum, terdapat tiga jenis struktur organisasi logistik yang sering digunakan dalam perusahaan:

1. Struktur Logistik Terpusat (Centralized Logistics)

Pada struktur ini, seluruh aktivitas logistik — seperti pengadaan, pergudangan, dan distribusi — dikendalikan dari satu pusat atau kantor utama.

Ciri-ciri:

  • Semua keputusan strategis diambil oleh pusat

  • Gudang utama melayani seluruh cabang atau unit bisnis

  • Cocok untuk perusahaan dengan jaringan distribusi terbatas atau area operasional tidak terlalu luas

Kelebihan:

  • Kontrol lebih mudah dan biaya lebih efisien

  • Standar prosedur (SOP) lebih seragam

Kekurangan:

  • Risiko keterlambatan jika terjadi gangguan di pusat

  • Kurang fleksibel untuk wilayah yang jauh

2. Struktur Logistik Desentralisasi (Decentralized Logistics)

Dalam struktur ini, setiap cabang atau wilayah memiliki unit logistik sendiri, termasuk gudang dan armada distribusinya.

Ciri-ciri:

  • Setiap cabang memiliki wewenang pengadaan, gudang, dan pengiriman

  • Fokus pada pemenuhan kebutuhan pasar lokal

Kelebihan:

  • Pengiriman lebih cepat karena dekat dengan pelanggan

  • Respon terhadap masalah lebih fleksibel

Kekurangan:

  • Biaya operasional lebih tinggi

  • Koordinasi antar cabang bisa lebih kompleks

3. Struktur Logistik Hybrid (Gabungan Pusat & Cabang)

Model hybrid menggabungkan kelebihan sistem terpusat dan desentralisasi. Strategi utama ditetapkan oleh kantor pusat, namun pelaksanaannya dilakukan oleh cabang sesuai kebutuhan lokal.

Ciri-ciri:

  • Pusat mengatur kebijakan dan SOP

  • Cabang mengelola operasional harian seperti gudang dan distribusi

  • Cocok untuk perusahaan skala nasional atau multinasional

Kelebihan:

  • Keseimbangan kontrol dan fleksibilitas

  • Efisiensi biaya tetap terjaga

Kekurangan:

  • Membutuhkan sistem komunikasi dan koordinasi kuat

Perbandingan Jenis Struktur Organisasi Logistik

Jenis Struktur Kontrol Fleksibilitas Biaya Operasional Cocok Untuk
Terpusat Tinggi Rendah Rendah Perusahaan kecil-menengah
Desentralisasi Rendah Tinggi Tinggi Perusahaan dengan banyak cabang
Hybrid Sedang Sedang Sedang Perusahaan nasional/multinasional

Bagaimana Memilih Struktur yang Tepat?

Pemilihan struktur organisasi logistik harus mempertimbangkan:

  • Ukuran dan skala perusahaan

  • Jangkauan distribusi (lokal, nasional, global)

  • Jenis produk (cepat rusak, grosir, retail, manufaktur)

  • Strategi layanan pelanggan

Tantangan dalam Struktur Organisasi Logistik

Tantangan dalam Struktur Organisasi Logistik

Mengelola struktur organisasi logistik bukanlah hal yang sederhana. Meski memiliki divisi dan alur kerja yang jelas, praktiknya sering menghadapi berbagai tantangan yang dapat menghambat kelancaran operasional. Berikut beberapa tantangan utama yang umum terjadi dalam struktur organisasi logistik:

1. Koordinasi Antar Divisi

Setiap divisi dalam logistik—seperti pengadaan, pergudangan, distribusi, hingga transportasi—memiliki tugas berbeda namun saling berkaitan. Kurangnya koordinasi dapat memicu keterlambatan pengiriman, kesalahan stok, atau pemborosan biaya. Komunikasi yang tidak efektif sering menjadi akar masalahnya.

2. Manajemen Sumber Daya Manusia

Divisi logistik membutuhkan tenaga yang terampil dalam operasional, perencanaan, dan penggunaan sistem digital. Tantangan muncul ketika perusahaan kekurangan SDM berpengalaman atau belum menyediakan pelatihan yang memadai, sehingga produktivitas menurun dan risiko kesalahan meningkat.

3. Pengendalian Biaya Operasional

Logistik sangat erat dengan biaya tinggi—mulai dari pengadaan barang, penyimpanan, pengemasan, hingga distribusi. Struktur organisasi yang tidak efisien dapat menyebabkan pemborosan anggaran, terutama jika tidak ada pengawasan kuat terhadap konsumsi bahan bakar, pemeliharaan armada, dan pengelolaan inventaris.

4. Integrasi Sistem dan Teknologi

Transformasi digital dalam logistik menuntut penggunaan software seperti ERP, WMS, atau TMS. Namun, banyak perusahaan kesulitan dalam integrasi teknologi karena keterbatasan infrastruktur, data yang tidak sinkron, atau SDM yang belum terbiasa menggunakan sistem digital.

5. Kecepatan dan Ketepatan Layanan

Pelanggan saat ini mengharapkan pengiriman cepat dan real-time tracking. Dalam struktur organisasi logistik, koordinasi yang lambat atau keputusan yang berbelit-belit dapat mengganggu kecepatan pelayanan dan menurunkan kepuasan pelanggan.

6. Pengelolaan Risiko dan Ketidakpastian

Gangguan seperti cuaca buruk, keterlambatan supplier, kerusakan barang, atau perubahan regulasi pengiriman bisa terjadi kapan saja. Tanpa struktur organisasi yang adaptif dan memiliki rencana cadangan (contingency plan), perusahaan akan kesulitan menghadapi situasi tak terduga.

7. Pemantauan dan Evaluasi Kinerja

Tantangan lain adalah memastikan setiap divisi bekerja sesuai target. Banyak organisasi yang tidak memiliki sistem evaluasi kinerja yang terukur (KPI), sehingga sulit mengetahui bagian mana yang perlu diperbaiki atau dioptimalkan.

Kesimpulan

Struktur organisasi logistik memiliki peran penting dalam memastikan setiap proses—mulai dari pengadaan, penyimpanan, hingga distribusi—berjalan secara efisien dan terkendali. Tanpa struktur yang jelas, koordinasi antar divisi dapat terganggu, biaya operasional meningkat, dan kinerja perusahaan menjadi tidak optimal.

Melalui pembagian divisi dan tugas yang tepat, perusahaan mampu membangun alur kerja yang sistematis, meminimalkan risiko kesalahan, serta meningkatkan kecepatan dan ketepatan pengiriman. Selain itu, pemahaman terhadap berbagai jenis struktur organisasi logistik—baik fungsional, matriks, maupun terintegrasi—memungkinkan perusahaan menyesuaikan model yang paling sesuai dengan kebutuhan operasionalnya.

Namun, penting untuk diingat bahwa tantangan selalu ada, seperti koordinasi antar tim, integrasi teknologi, hingga pengelolaan biaya. Karena itu, perusahaan perlu terus melakukan evaluasi, menerapkan digitalisasi, dan meningkatkan kompetensi SDM untuk menjaga efektivitas struktur organisasi yang telah dibangun.

muatmuat

Bergabunglah dengan muatmuat untuk mendapatkan lebih banyak peluang muatan truk yang datang dari mana saja harus di manfaatkan dengan baik. Apakah Anda memiliki truk tetapi tidak tahu cara mencari muatan? Anda dapat menggunakan fitur kami di antaranya lelang / tender muatan dan instatnt order dalam mencari muatan.

Di muatmuat kamu bisa menambah peluang muatanmu menjadi lebih besar.

Pertama, lihat jenis truk yang Anda miliki dan cari tahu berapa daya angkutnya. Jangan khawatir dengan harga yang di sebutkan karena nantinya Anda bisa bernegosiasi langsung dengan pihak Shipper secara transparan. Jadi, kepuasan bisa di rasakan bersama oleh seluruh pihak.

Informasi muatan yang di hadirkan muatmuat juga bervariatif, karena setiap harinya banyak permintaan yang masuk di aplikasi muatmuat.

Lalu bagi Anda yang sebaliknya mempunyai kebutuhan dalam pengiriman atau memiliki muatan, baik untuk keperluan bisnis atau pengiriman lainnya, segera gabung dan akses kemudahan ekosistem logistik digital kami baik melalui website maupun aplikasi android untuk mendapatkan support pengiriman sesuai kebutuhan Anda!

Konsultasikan kebutuhan muatan kamu bersama kami sekarang!

Download aplikasi muatmuat di sini

Visited 8 times, 8 visit(s) today

Baca Juga

Tinggalkan Komentar

Scroll to Top

Download Ekosistem Kami