National Logistic Ecosystem program gagasan dan bentuk komitmen pemerintah dalam menata logistik masa depan Indonesia
Ekosistem Logistik Nasional merupakan keterpaduan ekosistem logistik yang menyelaraskan arus lalu lintas barang dan dokumen internasional mulai dari kedatangan sarana pengangkutan hingga kedatangan barang di gudang. Ekosistem Logistik Nasional juga menjadi katalisator ekosistem logistik dengan karakteristik unik. Ruang perkembangan lingkungan logistik negara meliputi empat bidang, yaitu: inbound, outbound, domestic, dan free trade zone.
Dalam rangka menata ekosistem logistik nasional, pemerintah telah menyetujui berbagai langkah dengan mempercepat proses kerja pemerintah di daerah berbasis teknologi informasi untuk menghilangkan duplikasi dan repetisi. Selain hal di atas, pemerintah juga melakukan langkah-langkah yaitu kerja sama antara layanan pemerintah dengan pelaku kegiatan logistik internasional maupun domestik, penyederhanaan transaksi pembayaran penerimaan negara dan fasilitas pembayaran antar pelaku usaha terkait proses logistik, serta penataan tata kelola ruang kepelabuhan dan saluran distribusi..
Bea Cukai di berbagai negara juga turut melakukan berbagai sosisalisasi dan perbaikan terhadap implementasi ekosistem logistic nasional guna meningkatkan proses logistik. Salah satu kabupaten yang siap memasuki proses implementasi dan menjadi kabupaten percontohan adalah Batam. Melalui Ekosistem Logistik Batam yang merupakan bagian dari Ekosistem Logistik Nasional, pemerintah akan menyedarhakan layanan “ship to floating storage unit” (STS FSU). Jika penyampaian data awal dilakukan secara manual di beberapa unit kementerian/lembaga dan memakan waktu minimal tiga hari, maka pemanfaatan ekosistem logistik akan berjalan lebih efisien karena hanya diperlukan satu kali input data entry, sehingga mengefisienkan waktu hingga 70% atau selesai dalam satu hari.
Penataan ekosistem logistik nasional dalam negeri direncanakan akan mampu menjamin transparansi dan persaingan usaha yang sehat di bidang logistik, sehingga pelayanan logistik dalam negeri dapat berjalan dengan efisien. Dalam lima tahun ke depan, biaya logistik nasional diharapkan turun dari saat ini 23,5% Produk Domestik Bruto (PDB) menjadi setidaknya 17% PDB pada tahun 2024.
Peningkatan kinerja logistic nasional juga diharapkan mampu meningkatkan posisi Indonesia dalam survei internasional, seperti Ease of Doing Business (EoDB) dan Logistics Performance Index (LPI), serta mendorong pemulihan perekonomian nasional (PEN) yang pada gilirannya dapat meningkatkan minat berinvestasi di Indonesia.
muatmuat sendiri hadir sebagai kolaborator digital para pelaku logistik untuk terhubung dalam satu platform ekosistem logistik untuk mendorong efisiensi logistik nasional dalam jangka panjang bagi para penggunanya.
Akses ekosistem muatmuat sekarang dan jadilah pelaku logistik yang tumbuh, kompetitif dan survive dalam ekosistem kami,Gabung Sekarang