MuatMuat Blog

Prosedur Export Import: 8 Prosedur Export Import Penting!

Facebook
Twitter
WhatsApp
Prosedur Export Import

muatmuat — Prosedur Export Import: Selamat datang di blog Ekspor Impor! Di sini, Anda akan menemukan gerbang menuju dunia perdagangan internasional yang penuh peluang dan petualangan. Blog ini dirancang sebagai panduan komprehensif bagi para pengusaha, UMKM, dan juga individu yang ingin memulai atau mengembangkan bisnis mereka di kancah global.

Apa itu Export Import?

Apa itu Export Import?

Ekspor dan impor adalah dua sisi mata uang yang tak terpisahkan dalam perdagangan internasional. Ekspor mengacu pada kegiatan mengeluarkan barang atau jasa dari suatu negara ke negara lain, sebaliknya impor adalah kegiatan memasukkan barang atau jasa dari luar negeri ke dalam suatu negara.

Mengapa Export Import Penting?

Mengapa Export Import Penting?

Ekspor dan impor memainkan peran penting dalam perekonomian suatu negara. Berikut adalah beberapa manfaatnya:

  • Meningkatkan Perekonomian: Ekspor meningkatkan pendapatan negara dan menciptakan lapangan kerja, sebaliknya Impor membantu memenuhi kebutuhan domestik akan barang dan jasa yang tidak tersedia di dalam negeri.
  • Memperluas Pasar: Ekspor membuka peluang pasar baru bagi produk dan jasa domestik, sebaliknya Impor memberikan akses kepada konsumen terhadap produk dan jasa dari berbagai negara.
  • Meningkatkan Daya Saing: Ekspor mendorong perusahaan untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka agar dapat bersaing di pasar global, sebaliknya Impor memberikan akses kepada teknologi dan pengetahuan baru yang dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

Siapa yang Bisa Melakukan Export Impor?

Siapa yang Bisa Melakukan Export Impor?

Siapapun, baik individu, perusahaan, maupun UMKM, dapat melakukan eksport import.

Apa yang Akan Anda Temukan di Blog Ini?

Blog ini akan membahas berbagai topik terkait prosedur ekspor impor, antara lain:

  • Prosedur dan regulasi ekspor impor: Panduan lengkap untuk membantu Anda memahami Prosedur Export Import serta langkah-langkah dan dokumen yang diperlukan untuk melakukan ekspor impor.
  • Tips dan strategi: Kiat-kiat praktis untuk membantu Anda memulai dan mengembangkan bisnis ekspor impor Anda.
  • Contoh dan studi kasus: Kisah inspiratif dari para pengusaha yang sukses dalam bisnis ekspor impor.

Apa itu Prosedur Export Import?

Apa itu Prosedur Export Import?

Prosedur export import adalah serangkaian langkah dan regulasi yang mengatur pergerakan barang dan jasa antar negara. Memahami prosedur Prosedur export import penting untuk memastikan kelancaran dan kepatuhan terhadap peraturan perdagangan internasional.

Prosedur Export:

  1. Penentuan Barang: Pilih produk yang ingin diekspor, kemudian perhatikan potensi pasar dan regulasi di negara tujuan.
  2. Pencarian Pembeli: Temukan pembeli potensial di luar negeri, ikuti pameran dagang, dan juga gunakan platform online.
  3. Perjanjian Jual Beli: Buat kontrak yang jelas, menentukan spesifikasi barang, harga, incoterms, dan juga metode pembayaran.
  4. Pendaftaran Eksportir: Daftar sebagai eksportir di instansi terkait, kemudian dapatkan NPE (Nomor Pokok Eksportir).
  5. Persiapan Dokumen: Siapkan dokumen ekspor seperti PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang), packing list, dan juga faktur.
  6. Pemeriksaan Bea Cukai: Lakukan pemeriksaan barang dan dokumen di kantor Bea Cukai sebelum pengiriman.
  7. Pengiriman Barang: Atur pengiriman barang dengan perusahaan logistik, lalu perhatikan incoterms yang disepakati.
  8. Penerimaan Pembayaran: Terima pembayaran dari pembeli sesuai dengan metode yang disepakati.

Prosedur Import:

  1. Penentuan Barang: Pilih produk yang ingin diimpor, perhatikan regulasi, dan juga larangan impor di negara tujuan.
  2. Pencarian Pemasok: Temukan pemasok terpercaya di luar negeri, bandingkan harga, kualitas, dan juga reputasi.
  3. Perjanjian Jual Beli: Buat kontrak yang jelas, menentukan spesifikasi barang, harga, incoterms, dan juga metode pembayaran.
  4. Pendaftaran Importir: Daftar sebagai importir di instansi terkait, lalu dapatkan API (Angka Pengenal Importir).
  5. Pembukaan L/C (Opsional): Bank devisa membuka Letter of Credit sebagai jaminan pembayaran kepada eksportir.
  6. Pengiriman Barang: Atur pengiriman barang dengan perusahaan logistik, kemudian perhatikan incoterms yang disepakati.
  7. Customs Clearance: Lakukan proses kepabeanan di negara tujuan, lengkapi dokumen, dan juga pembayaran bea masuk.
  8. Pengiriman Barang ke Pembeli: Distribusikan barang ke pembeli domestik setelah proses kepabeanan selesai.

Perbedaan Prosedur Export Import:

  • Arah Pergerakan Barang: Ekspor adalah proses mengeluarkan barang dari suatu negara, sebaliknya impor adalah proses memasukkan barang ke dalam suatu negara.
  • Dokumen: Dokumen yang diperlukan untuk ekspor dan impor berbeda.
  • Pembayaran: Dalam ekspor, pembayaran dilakukan oleh pembeli di luar negeri kepada penjual di dalam negeri. Dalam impor, pembayaran dilakukan oleh pembeli di dalam negeri kepada penjual di luar negeri.
  • Regulasi: Regulasi dan persyaratan untuk ekspor dan impor berbeda.

Langkah-Langkah Prosedur Import

Langkah-Langkah Prosedur Import

Prosedur import adalah serangkaian langkah yang harus dilakukan untuk memasukkan barang dari luar negeri ke dalam suatu negara. Berikut adalah langkah-langkah prosedur import:

1. Penentuan Barang:

  • Pilih produk yang ingin diimpor.
  • Pastikan produk tersebut tidak termasuk dalam daftar barang larangan impor di negara tujuan.
  • Pertimbangkan potensi pasar dan regulasi di negara tujuan.

2. Pencarian Pemasok:

  • Temukan pemasok terpercaya di luar negeri.
  • Bandingkan harga, kualitas, dan reputasi dari beberapa pemasok.
  • Lakukan negosiasi harga dan ketentuan pembayaran.

3. Perjanjian Jual Beli:

  • Buat kontrak yang jelas dengan pemasok.
  • Kontrak harus memuat spesifikasi barang, harga, incoterms, dan juga metode pembayaran.
  • Pastikan kontrak ditandatangani oleh kedua belah pihak.

4. Pendaftaran Importir:

  • Daftar sebagai importir di instansi terkait.
  • Di Indonesia, Anda dapat mendaftar sebagai importir di Kementerian Perdagangan.
  • Anda akan mendapatkan API (Angka Pengenal Importir) setelah menyelesaikan proses pendaftaran.

5. Pembukaan L/C (Opsional):

  • Letter of Credit (L/C) adalah jaminan pembayaran dari bank devisa kepada eksportir.
  • Pembukaan L/C tidak wajib, tetapi dapat membantu meningkatkan kepercayaan antara importir dan eksportir.

6. Pengiriman Barang:

  • Atur pengiriman barang dengan perusahaan logistik.
  • Pastikan incoterms yang disepakati dengan pemasok tertera dalam dokumen pengiriman.
  • Incoterms adalah aturan yang mengatur tanggung jawab dan biaya antara importir dan eksportir dalam proses pengiriman barang.

7. Customs Clearance:

  • Lakukan proses kepabeanan di negara tujuan.
  • Siapkan dokumen yang diperlukan, seperti PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang), packing list, faktur, dan juga Bill of Lading (B/L).
  • Bayar bea masuk dan pajak impor.

8. Pengiriman Barang ke Pembeli:

  • Setelah proses kepabeanan selesai, distribusikan barang ke pembeli domestik.

Dokumen Impor:

Berikut adalah beberapa dokumen yang diperlukan untuk impor:

  • PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang)
  • Packing List
  • Faktur
  • Bill of Lading (B/L)
  • Surat Keterangan Asal (SKA)
  • L/C (Letter of Credit)
  • Sertifikat Asuransi
  • Dokumen lainnya (tergantung jenis barang)

Tips:

  • Gunakan jasa konsultan atau freight forwarder untuk membantu Anda memahami dan menyelesaikan prosedur impor.
  • Pastikan Anda memahami regulasi dan persyaratan impor di negara asal dan tujuan.
  • Siapkan dokumen yang diperlukan dengan lengkap dan akurat.
  • Gunakan metode pembayaran yang aman dan sesuai dengan kebutuhan.

Langkah-Langkah Melakukan Export

Langkah-Langkah Melakukan Export

Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang atau jasa dari suatu negara ke negara lain. Berikut adalah langkah-langkah melakukan ekspor:

1. Penentuan Barang:

  • Pilih produk yang ingin diekspor.
  • Pastikan produk tersebut tidak termasuk dalam daftar barang larangan ekspor di negara asal.
  • Pertimbangkan potensi pasar dan regulasi di negara tujuan.

2. Pencarian Pembeli:

  • Temukan pembeli potensial di luar negeri.
  • Anda dapat mengikuti pameran dagang, menggunakan platform online, atau juga bekerja sama dengan perwakilan perdagangan di luar negeri.
  • Lakukan riset pasar untuk memahami kebutuhan dan preferensi pembeli di negara tujuan.

3. Perjanjian Jual Beli:

  • Buat kontrak yang jelas dengan pembeli.
  • Kontrak harus memuat spesifikasi barang, harga, incoterms, dan juga metode pembayaran.
  • Pastikan kontrak ditandatangani oleh kedua belah pihak.

4. Pendaftaran Eksportir:

  • Daftar sebagai eksportir di instansi terkait.
  • Di Indonesia, Anda dapat mendaftar sebagai eksportir di Kementerian Perdagangan.
  • Anda akan mendapatkan NPE (Nomor Pokok Eksportir) setelah menyelesaikan proses pendaftaran.

5. Persiapan Dokumen:

  • Siapkan dokumen ekspor yang diperlukan.
  • Dokumen ekspor yang umum diperlukan adalah PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang), packing list, dan juga faktur.
  • Anda juga mungkin memerlukan dokumen tambahan, seperti Surat Keterangan Asal (SKA) dan sertifikat asuransi.

6. Pemeriksaan Bea Cukai:

  • Lakukan pemeriksaan barang dan dokumen di kantor Bea Cukai sebelum pengiriman.
  • Pastikan barang dan dokumen Anda.

7. Pengiriman Barang:

  • Atur pengiriman barang dengan perusahaan logistik.
  • Pastikan incoterms yang disepakati dengan pembeli tertera dalam dokumen pengiriman.
  • Incoterms adalah aturan yang mengatur tanggung jawab dan biaya antara eksportir dan importir dalam proses pengiriman barang.

8. Penerimaan Pembayaran:

  • Terima pembayaran dari pembeli sesuai dengan metode yang disepakati.

Prosedur Transaksi Export Import dengan L/C

Prosedur Transaksi Export Import dengan L/C

Letter of Credit (L/C) adalah instrumen perdagangan internasional yang membantu meningkatkan keamanan dan kepercayaan dalam transaksi ekspor impor. L/C diterbitkan oleh bank atas permintaan importir dan bertindak sebagai jaminan pembayaran kepada eksportir. Berikut adalah prosedur transaksi ekspor impor dengan L/C:

1. Pembukaan L/C:

  • Importir mengajukan permohonan L/C kepada bank devisa.
  • Bank devisa akan meninjau aplikasi dan mensyaratkan jaminan dari importir, misalnya seperti deposito atau garansi bank.
  • Setelah disetujui, bank devisa akan menerbitkan L/C dan mengirimkannya kepada bank koresponden di negara eksportir.

2. Pemberitahuan L/C:

  • Bank koresponden memberitahukan L/C kepada eksportir.
  • Eksportir meninjau L/C dan memastikan semua persyaratan sesuai dengan perjanjian jual beli.

3. Pengiriman Barang:

  • Eksportir menyiapkan barang dan dokumen ekspor sesuai dengan persyaratan L/C.
  • Eksportir menyerahkan barang kepada perusahaan pelayaran dan mendapatkan Bill of Lading (B/L).

4. Negosiasi L/C:

  • Eksportir menyerahkan B/L dan dokumen ekspor lainnya kepada bank koresponden.
  • Bank koresponden meneliti dokumen untuk memastikan kepatuhan terhadap L/C.
  • Jika dokumen lengkap dan sesuai, bank koresponden akan membayar eksportir sesuai dengan nilai L/C.

5. Pembayaran Importir:

  • Bank devisa menagih pembayaran dari importir.
  • Importir membayar bank devisa sesuai dengan nilai L/C.

6. Penyerahan Dokumen kepada Importir:

  • Bank devisa menyerahkan dokumen ekspor kepada importir setelah menerima pembayaran.
  • Importir dapat menggunakan dokumen tersebut untuk mengambil barang di pelabuhan.

Keuntungan L/C:

  • Meningkatkan keamanan: L/C memberikan jaminan pembayaran kepada eksportir dan membantu mengurangi risiko penipuan.
  • Mempermudah perdagangan: L/C membantu memfasilitasi perdagangan antar negara dengan menyediakan kerangka kerja yang aman dan terpercaya.
  • Meningkatkan kepercayaan: L/C membantu meningkatkan kepercayaan antara eksportir dan importir.

Kekurangan L/C:

  • Biaya: L/C dapat menimbulkan biaya tambahan bagi importir dan eksportir.
  • Kompleksitas: Prosedur L/C dapat rumit dan membutuhkan pemahaman yang baik tentang instrumen ini.
  • Waktu: Pemrosesan L/C dapat memakan waktu, terutama jika ada dokumen yang tidak lengkap atau tidak sesuai.

Dokumen Ekspor Impor

Dokumen Ekspor Impor

Dokumen ekspor impor adalah dokumen yang diperlukan untuk menyelesaikan proses ekspor dan impor barang. Document ini penting untuk memastikan kelancaran dan kepatuhan terhadap regulasi perdagangan internasional. Berikut adalah beberapa dokumen ekspor impor yang umum digunakan:

Dokumen Utama:

  • Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB): Digunakan untuk memberitahukan kepada Bea Cukai tentang barang yang akan diekspor.
  • Packing List: Daftar yang berisi informasi tentang jenis, jumlah, dan juga kemasan barang yang diekspor.
  • Faktur: Bukti transaksi jual beli yang memuat informasi tentang barang, harga, dan juga pembeli.
  • Bill of Lading (B/L): Bukti kepemilikan barang yang diterbitkan oleh perusahaan pelayaran.
  • Surat Keterangan Asal (SKA): Sertifikat yang menyatakan asal negara barang.
  • L/C (Letter of Credit): Instrumen perdagangan internasional yang memberikan jaminan pembayaran kepada eksportir.

Dokumen Pendukung:

  • Sertifikat Asuransi: Bukti asuransi yang melindungi barang dari risiko kerusakan atau kehilangan selama pengiriman.
  • Sertifikat Fumigasi: Sertifikat yang menyatakan bahwa barang telah difumigasi untuk mencegah hama dan penyakit.
  • Sertifikat Phytosanitary: Sertifikat yang menyatakan bahwa barang bebas dari hama dan penyakit tumbuhan.
  • Keteragan Timbangan (Weight Note): Bukti yang menunjukkan berat barang.
  • Dokumen lainnya (tergantung jenis barang): Izin khusus, sertifikat mutu, dan juga sebagainya.

Fungsi Dokumen:

  • Bukti kepemilikan barang
  • Bukti transaksi jual beli
  • Dasar untuk perhitungan bea masuk dan pajak
  • Persyaratan untuk mendapatkan izin khusus
  • Bukti pemenuhan regulasi perdagangan internasional

Tips:

  • Siapkan dokumen ekspor impor dengan lengkap dan akurat.
  • Pastikan dokumen yang digunakan sesuai dengan regulasi negara asal dan tujuan.
  • Gunakan jasa konsultan atau freight forwarder untuk membantu Anda memahami dan menyelesaikan proses ekspor impor.

Apakah Ekspor Perlu Izin?

Apakah Ekspor Perlu Izin?

Secara umum, ekspor tidak memerlukan izin khusus. Namun, terdapat beberapa pengecualian tergantung pada jenis barang yang di ekspor, negara tujuan, dan regulasi terbaru.

Barang yang Memerlukan Izin Ekspor:

  • Barang yang di kategorikan sebagai barang larangan atau pembatasan ekspor, seperti:
    • Narkotika, psikotropika, dan prekursornya
    • Senjata api, amunisi, dan bahan peledak
    • Barang-barang yang membahayakan kesehatan dan keselamatan manusia
    • Barang-barang yang di lindungi oleh kekayaan intelektual
    • Barang-barang yang termasuk dalam kategori sumber daya alam yang di lindungi
  • Barang yang di ekspor ke negara tujuan yang memiliki regulasi khusus, seperti:
    • Barang yang memerlukan izin impor dari negara tujuan
    • Barang yang memerlukan sertifikat atau dokumen khusus
    • Barang yang di kenakan kuota ekspor

Cara Mengetahui Apakah Barang Memerlukan Izin Ekspor:

Tips:

  • Pastikan Anda selalu mengecek informasi terbaru dari sumber terpercaya.
  • Gunakan jasa konsultan atau freight forwarder untuk membantu Anda memahami dan menyelesaikan proses ekspor.

Tambahan:

Berikut adalah beberapa contoh barang yang tidak memerlukan izin ekspor:

  • Produk pertanian, seperti padi, jagung, dan juga kopi
  • Produk perikanan, seperti ikan, udang, dan juga kepiting
  • Produk tekstil dan garmen
  • Produk elektronik
  • Produk furniture

Namun, perlu di ingat bahwa daftar ini tidak lengkap dan dapat berubah sewaktu-waktu. Pastikan Anda selalu mengecek informasi terbaru dari sumber terpercaya.

Biaya Apa Saja untuk Ekspor?

Biaya Apa Saja untuk Ekspor?

Biaya ekspor adalah berbagai pengeluaran yang terkait dengan proses pengiriman barang dari suatu negara ke negara lain. Biaya-biaya ini dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti:

  • Jenis barang: Biaya ekspor untuk barang yang mudah rusak atau berbahaya akan lebih tinggi daripada barang yang tidak mudah rusak.
  • Negara tujuan: Biaya ekspor ke negara yang jauh akan lebih tinggi daripada negara yang dekat.
  • Metode pengiriman: Biaya ekspor melalui udara akan lebih tinggi daripada melalui laut.
  • Volume dan berat barang: Biaya ekspor akan semakin tinggi dengan volume dan berat barang yang semakin besar.

Berikut adalah beberapa contoh biaya ekspor:

1. Biaya Produksi:

  • Biaya bahan baku
  • Biaya tenaga kerja
  • Biaya overhead

2. Biaya Pengiriman:

  • Biaya freight (biaya angkut)
  • Biaya asuransi
  • Biaya handling (biaya bongkar muat)
  • Biaya terminal
  • Biaya dokumentasi

3. Biaya Bea Cukai:

  • Bea keluar
  • Pungutan negara lainnya

4. Biaya Lainnya:

  • Biaya pengemasan
  • Biaya legalisasi dokumen
  • Biaya komisi agen

Tips:

  • Lakukan riset untuk mengetahui perkiraan biaya ekspor.
  • Bandingkan biaya dari beberapa perusahaan logistik.
  • Pilih metode pengiriman yang paling sesuai dengan kebutuhan dan anggaran Anda.

Berikut adalah beberapa tips untuk menghemat biaya ekspor:

  • Pilih metode pengiriman yang paling efisien.
  • Konsolidasikan pengiriman Anda dengan eksportir lain.
  • Gunakan jasa freight forwarder yang berpengalaman.
  • Negosiasikan harga dengan perusahaan logistik.
  • Manfaatkan program insentif pemerintah untuk eksportir.

Tips Export Import

Tips Export Import

Berikut adalah beberapa tips untuk melakukan export import dengan sukses:

1. Persiapan:

  • Lakukan riset pasar untuk memahami potensi pasar dan kebutuhan pembeli di negara tujuan.
  • Pilih produk yang tepat untuk di ekspor atau di impor.
  • Pastikan Anda memahami regulasi dan persyaratan ekspor impor di negara asal dan tujuan.
  • Siapkan dokumen yang di perlukan dengan lengkap dan akurat.
  • Gunakan jasa konsultan atau freight forwarder untuk membantu Anda memahami dan menyelesaikan proses ekspor impor.

2. Pemasaran:

  • Gunakan berbagai strategi pemasaran untuk menjangkau pembeli di negara tujuan.
  • Ikuti pameran dagang internasional.
  • Gunakan platform online untuk memasarkan produk Anda.
  • Bangun hubungan baik dengan distributor dan agen di negara tujuan.

3. Logistik:

  • Pilih metode pengiriman yang paling sesuai dengan kebutuhan dan anggaran Anda.
  • Gunakan jasa perusahaan logistik yang berpengalaman.
  • Pastikan barang Anda di kemas dengan baik untuk menghindari kerusakan selama pengiriman.
  • Pantau pengiriman barang Anda dengan sistem tracking.

4. Pembayaran:

  • Gunakan metode pembayaran yang aman dan sesuai dengan kebutuhan Anda.
  • Pastikan Anda memahami risiko mata uang asing.
  • Gunakan jasa bank atau perusahaan keuangan yang berpengalaman dalam transaksi ekspor impor.

5. Asuransi:

  • Lindungi barang Anda dari risiko kerusakan atau kehilangan selama pengiriman dengan asuransi.
  • Pilih perusahaan asuransi yang terpercaya dan menawarkan premi yang kompetitif.

6. Layanan Purna Jual:

  • Berikan layanan purna jual yang baik kepada pelanggan Anda.
  • Tanggapi pertanyaan dan keluhan pelanggan dengan cepat dan profesional.
  • Bangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan Anda.

Berikut adalah beberapa tips tambahan:

  • Tingkatkan pengetahuan Anda tentang prosedur export import. Ada banyak sumber informasi tersedia, seperti buku, artikel, seminar, dan juga pelatihan.
  • Jalinlah hubungan dengan eksportir dan importir lain. Anda dapat belajar dari pengalaman mereka dan mendapatkan tips dan saran yang bermanfaat.
  • Bergabunglah dengan organisasi ekspor impor. Organisasi ini dapat memberikan dukungan dan informasi yang berharga kepada anggotanya.
  • Teruslah belajar dan beradaptasi. Dunia ekspor impor selalu berubah, oleh karena itulah penting untuk mengikuti perkembangan terbaru.

Dengan persiapan yang matang dan strategi yang tepat, Anda dapat sukses dalam bisnis ekspor impor.

Kesimpulan

Prosedur export import merupakan kegiatan penting dalam perdagangan internasional yang memungkinkan pertukaran barang dan jasa antar negara. Kegiatan ini memiliki banyak manfaat bagi negara dan perusahaan, seperti:

  • Meningkatkan pendapatan negara: Ekspor menghasilkan devisa bagi negara, yang dapat digunakan untuk membiayai pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
  • Menciptakan lapangan kerja: Ekspor dan impor membuka peluang kerja baru di berbagai sektor, seperti manufaktur, logistik, dan juga perdagangan.
  • Meningkatkan daya saing: Ekspor mendorong perusahaan untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka agar dapat bersaing di pasar global.
  • Mentransfer teknologi: Impor memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan akses ke teknologi terbaru dan terbaik dari luar negeri.

Meskipun terdapat beberapa tantangan dalam melakukan export import, seperti regulasi yang kompleks dan biaya yang tinggi, namun dengan persiapan yang matang dan strategi yang tepat, kegiatan ini dapat menjadi peluang yang sangat menguntungkan bagi negara dan perusahaan.

muatmuat

Bergabunglah dengan muatmuat untuk mendapatkan lebih banyak peluang muatan truk yang datang dari mana saja, maka dari itu harus di manfaatkan dengan baik. Apakah Anda memiliki truk tetapi tidak tahu cara mencari muatan? Anda dapat menggunakan fitur kami di antaranya lelang / tender muatan dan instatnt order dalam mencari muatan. Di muatmuat kamu bisa menambah peluang muatanmu menjadi lebih besar.

Pertama, lihat jenis truk yang Anda miliki dan cari tahu berapa daya angkutnya. Jangan khawatir dengan harga yang di sebutkan karena nantinya Anda bisa bernegosiasi langsung dengan pihak Shipper secara transparan. Jadi, kepuasan bisa di rasakan bersama oleh seluruh pihak.

Informasi muatan yang di hadirkan muatmuat juga bervariatif, karena setiap harinya banyak permintaan yang masuk di aplikasi muatmuat.

Lalu bagi Anda yang sebaliknya mempunyai kebutuhan dalam pengiriman atau memiliki muatan, baik untuk keperluan bisnis atau pengiriman lainnya, segera gabung dan akses kemudahan ekosistem logistik digital kami baik melalui website maupun aplikasi android untuk mendapatkan support pengiriman sesuai kebutuhan Anda!

Konsultasikan kebutuhan muatan kamu bersama kami sekarang!

Download aplikasi muatmuat di sini

Visited 48 times, 1 visit(s) today

Baca Juga

Tinggalkan Komentar

Scroll to Top

Download Ekosistem Kami