MuatMuat Blog

Apa Itu Freight Out? Definisi, Contoh, dan Perbedaannya dengan Freight In

Facebook
Twitter
WhatsApp
Apa Itu Freight Out?

muatmuatApa Itu Freight Out? Dalam aktivitas bisnis sehari-hari, terutama di bidang perdagangan, logistik, dan akuntansi, kita sering mendengar istilah freight out. Namun, masih banyak yang belum benar-benar memahami apa itu freight out dan bagaimana pengaruhnya terhadap laporan keuangan maupun strategi distribusi perusahaan.

Secara sederhana, freight out berhubungan dengan biaya pengiriman barang yang terjadi ketika sebuah perusahaan mengirimkan produk ke pelanggan atau distributor. Biaya ini sering kali dianggap sepele, padahal dalam skala besar bisa memberikan dampak signifikan pada laba perusahaan, penetapan harga jual, hingga kepuasan pelanggan.

Memahami freight out menjadi penting karena:

  1. Dalam akuntansi, freight out masuk ke kategori biaya penjualan (selling expense), bukan bagian dari Harga Pokok Penjualan (HPP).

  2. Dalam logistik, freight out berhubungan langsung dengan efisiensi distribusi dan strategi perusahaan dalam mengelola ongkos kirim.

  3. Dalam persaingan bisnis, perusahaan yang mampu menekan freight out biasanya lebih kompetitif, bahkan bisa menawarkan layanan seperti free shipping kepada konsumen.

Apa Itu Freight Out?

Apa Itu Freight Out

Secara sederhana, freight out adalah biaya pengiriman barang dari penjual kepada pembeli yang ditanggung oleh penjual itu sendiri. Istilah ini sering muncul dalam akuntansi maupun logistik, karena berkaitan langsung dengan proses distribusi barang hingga sampai ke tangan konsumen.

Dalam praktik bisnis, freight out muncul ketika sebuah perusahaan menjual produk dan harus mengirimkannya kepada pelanggan. Biaya transportasi, ongkos ekspedisi, hingga asuransi pengiriman yang ditanggung penjual inilah yang disebut sebagai freight out.

Perspektif Akuntansi

Dalam dunia akuntansi, freight out dicatat sebagai biaya penjualan (selling expense), bukan sebagai Harga Pokok Penjualan (HPP).

  • Kenapa bukan HPP?
    Karena freight out terjadi setelah barang selesai diproduksi atau dibeli, lalu dikirimkan ke pelanggan. Sedangkan HPP hanya mencakup biaya yang berkaitan langsung dengan perolehan atau pembuatan barang.

  • Dengan kata lain, freight out merupakan bagian dari biaya operasional yang berhubungan dengan aktivitas pemasaran dan penjualan.

Perspektif Logistik

Dari sisi logistik, freight out adalah salah satu biaya distribusi yang wajib diperhitungkan oleh perusahaan. Jika tidak dikelola dengan baik, freight out bisa membengkak dan mengurangi margin keuntungan.

  • Contoh: Perusahaan manufaktur menanggung ongkos kirim Rp 10 juta untuk mengirim produk ke berbagai distributor. Biaya ini tidak dibebankan ke pembeli, melainkan masuk ke biaya operasional perusahaan.

  • Dalam strategi bisnis modern, freight out juga berhubungan dengan kebijakan free shipping. Saat penjual menawarkan pengiriman gratis, sebenarnya penjual tetap menanggung freight out di belakang layar.

Inti dari Freight Out

  • Freight Out = biaya keluar untuk mengirim barang ke pelanggan

  • Ditanggung oleh penjual, bukan pembeli

  • Posisi akuntansi = Selling Expense (Beban Penjualan)

Dengan memahami apa itu freight out, pelaku bisnis dapat lebih tepat dalam mencatat laporan keuangan sekaligus merencanakan strategi harga dan distribusi yang lebih efisien.

Perbedaan Freight Out dan Freight In

Perbedaan Freight Out dan Freight In

Banyak orang sering bingung membedakan freight out dan freight in, padahal keduanya memiliki arti dan fungsi yang berbeda dalam bisnis maupun akuntansi. Perbedaan utama terletak pada siapa yang menanggung biaya pengiriman serta posisinya dalam laporan keuangan.

1. Definisi

  • Freight Out → biaya pengiriman barang dari penjual ke pembeli yang ditanggung oleh penjual.

  • Freight In → biaya pengiriman barang dari supplier ke pembeli yang ditanggung oleh pembeli.

2. Pihak yang Menanggung

  • Freight Out: ditanggung penjual sebagai bagian dari biaya operasional distribusi.

  • Freight In: ditanggung pembeli sebagai bagian dari biaya perolehan barang.

3. Pencatatan dalam Akuntansi

  • Freight Out → dicatat sebagai biaya penjualan (selling expense).

  • Freight In → dicatat sebagai bagian dari Harga Pokok Penjualan (HPP) atau persediaan barang.

4. Dampak ke Harga Produk

  • Freight Out → bisa memengaruhi harga jual karena penjual dapat menambahkan biaya distribusi ke harga barang.

  • Freight In → memengaruhi biaya persediaan dan akan berpengaruh pada total HPP.

5. Contoh Kasus

  • Freight Out: Sebuah pabrik elektronik mengirim 1.000 unit televisi ke toko ritel. Ongkos kirim Rp 5 juta ditanggung pabrik, sehingga masuk sebagai beban penjualan.

  • Freight In: Toko ritel membeli 1.000 unit televisi dari pabrik dengan biaya kirim Rp 5 juta. Ongkos ini ditanggung toko ritel dan dicatat sebagai bagian dari HPP.

Tabel Perbandingan Freight Out dan Freight In

Aspek Freight Out Freight In
Definisi Biaya kirim barang dari penjual ke pembeli Biaya kirim barang dari supplier ke pembeli
Ditanggung oleh Penjual Pembeli
Posisi Akuntansi Biaya penjualan (Selling Expense) HPP (Cost of Goods Sold) / Persediaan
Dampak pada bisnis Mempengaruhi harga jual & margin keuntungan Mempengaruhi nilai persediaan & total HPP
Contoh Pabrik menanggung ongkir ke distributor Distributor menanggung ongkir dari pabrik

Dengan memahami perbedaan freight out dan freight in, perusahaan bisa lebih akurat dalam menyusun laporan keuangan, menghitung margin keuntungan, dan menentukan strategi distribusi. Kesalahan dalam mencatat keduanya bisa menimbulkan kebingungan dalam analisis biaya dan pengambilan keputusan bisnis.

Contoh Pencatatan Freight Out dalam Akuntansi

Contoh Pencatatan Freight Out dalam Akuntansi

Setelah memahami apa itu freight out dan perbedaannya dengan freight in, langkah berikutnya adalah mengetahui bagaimana freight out dicatat dalam akuntansi. Hal ini penting agar laporan keuangan perusahaan tetap akurat dan bisa mencerminkan biaya operasional secara benar.

1. Posisi Freight Out dalam Akun

  • Freight Out = Beban Penjualan (Selling Expense)

  • Tidak masuk ke Harga Pokok Penjualan (HPP) karena biaya ini terjadi setelah barang siap dijual dan dalam proses distribusi ke pelanggan.

Dengan kata lain, freight out adalah bagian dari biaya operasional yang berhubungan dengan aktivitas pemasaran dan distribusi, bukan biaya produksi.

2. Contoh Jurnal Akuntansi Freight Out

Misalnya, sebuah perusahaan manufaktur menanggung biaya pengiriman Rp 2.000.000 untuk mengirimkan produk ke pelanggan. Pencatatannya dalam jurnal akuntansi adalah:

Beban Freight Out Rp 2.000.000
Kas / Utang Dagang Rp 2.000.000

Penjelasan:

  • Debit Beban Freight Out → menunjukkan adanya biaya tambahan pada akun beban penjualan.

  • Kredit Kas/Utang Dagang → menunjukkan pembayaran langsung (kas) atau kewajiban yang harus dibayar kepada ekspedisi (utang dagang).

3. Contoh Kasus Nyata

  • Kasus 1: Sebuah toko online menanggung biaya ongkir Rp 500.000 untuk mengirimkan pesanan pelanggan melalui jasa ekspedisi. Biaya ini di catat sebagai beban freight out, bukan HPP.

  • Kasus 2: Perusahaan distribusi barang menanggung ongkos logistik Rp 10 juta untuk pengiriman produk ke beberapa cabang toko. Biaya ini masuk ke laporan laba rugi sebagai beban penjualan.

4. Dampak Freight Out pada Laporan Keuangan

  • Tidak mengurangi nilai persediaan, karena barang sudah siap di jual sebelum freight out muncul.

  • Mengurangi laba bersih, karena masuk sebagai biaya operasional di laporan laba rugi.

  • Menjadi pertimbangan strategi harga, karena jika freight out besar, perusahaan bisa menyesuaikan harga jual atau mencari cara menekan ongkos distribusi.

Dengan pencatatan yang benar, perusahaan dapat mengontrol biaya freight out agar tidak membebani profit secara berlebihan. Selain itu, akurasi pencatatan ini juga membantu manajemen dalam membuat keputusan strategis terkait harga jual, promosi, hingga kebijakan free shipping yang sering di gunakan di era e-commerce.

Contoh Kasus Freight Out dalam Logistik

Contoh Kasus Freight Out dalam Logistik

Selain dalam akuntansi, freight out juga sangat relevan di dunia logistik. Biaya ini muncul setiap kali perusahaan mengirimkan barang ke pelanggan atau distributor, dan biasanya menjadi salah satu komponen terbesar dalam biaya distribusi.

Untuk memahaminya lebih jelas, berikut beberapa contoh kasus nyata freight out dalam kegiatan logistik:

1. Perusahaan Manufaktur ke Distributor

Sebuah pabrik minuman ringan mengirimkan 10.000 botol minuman ke distributor utama di kota lain.

  • Ongkos kirim: Rp 15.000.000

  • Penanggung biaya: pabrik (penjual)

  • Pencatatan: masuk sebagai beban freight out pada laporan laba rugi.

Dalam kasus ini, distributor tidak menanggung biaya pengiriman karena sudah termasuk dalam harga pembelian barang. Pabrik lah yang menanggung ongkos kirim.

2. Toko Online (E-Commerce) ke Konsumen

Sebuah toko online menjual 200 paket kosmetik kepada pelanggan melalui platform e-commerce.

  • Ongkos kirim total: Rp 5.000.000

  • Kebijakan penjual: menawarkan free shipping untuk menarik pembeli.

  • Dampak: meski konsumen tidak membayar ongkir, toko tetap menanggung biaya ini sebagai freight out.

Hal ini sering terjadi di dunia digital, di mana gratis ongkir sebenarnya adalah strategi pemasaran, namun biayanya tetap tercatat sebagai beban penjualan.

3. Perusahaan Distributor ke Cabang Retail

Sebuah distributor elektronik menyalurkan 500 unit kulkas ke 20 cabang retail di beberapa kota.

  • Ongkos logistik: Rp 25.000.000

  • Penanggung biaya: distributor (penjual)

  • Dampak: freight out ini bisa membuat margin keuntungan lebih kecil jika tidak di hitung dengan baik dalam harga jual produk.

4. Strategi Bisnis: Menggunakan Platform Digital Logistik

Dalam era modern, banyak perusahaan menekan biaya freight out dengan memanfaatkan platform digital logistik yang menawarkan:

  • Tarif pengiriman lebih transparan

  • Rute distribusi yang lebih efisien

  • Pemilihan armada sesuai kebutuhan (FTL atau LTL)

Dengan strategi ini, perusahaan bisa mengurangi pemborosan freight out dan meningkatkan keuntungan.

Kenapa Freight Out Penting dalam Bisnis?

Kenapa Freight Out Penting dalam Bisnis?

Bagi sebagian orang, biaya pengiriman mungkin di anggap sekadar pengeluaran kecil. Namun dalam skala bisnis, terutama yang bergerak di bidang manufaktur, distribusi, maupun e-commerce, freight out memiliki dampak besar terhadap keuangan dan strategi perusahaan.

Ada beberapa alasan utama kenapa freight out sangat penting dalam bisnis:

1. Mempengaruhi Margin Keuntungan

Freight out adalah biaya tambahan yang langsung mengurangi laba bersih perusahaan. Jika ongkos kirim terlalu besar dan tidak di perhitungkan dengan baik, keuntungan perusahaan bisa menurun signifikan.

  • Contoh: Jika margin keuntungan per produk Rp 10.000, tetapi ongkos kirim yang di tanggung Rp 3.000 per produk, maka laba bersih turun 30%.

2. Menentukan Strategi Penetapan Harga

Banyak perusahaan memasukkan komponen freight out ke dalam harga jual produk.

  • Jika freight out tinggi, harga produk juga bisa ikut naik.

  • Jika perusahaan ingin tetap kompetitif, kadang freight out harus di subsidi agar harga jual tidak terlalu mahal.

Dengan kata lain, manajemen freight out adalah faktor penting dalam strategi pricing.

3. Berpengaruh pada Daya Saing Pasar

Di era digital, pelanggan sangat sensitif terhadap ongkos kirim. Program seperti “gratis ongkir” bisa meningkatkan penjualan, tapi artinya penjual menanggung lebih banyak freight out.

  • Perusahaan yang mampu menekan freight out tanpa menaikkan harga jual akan lebih di sukai konsumen.

  • Inilah mengapa manajemen freight out yang efisien bisa menjadi keunggulan kompetitif.

4. Efisiensi Distribusi dan Supply Chain

Freight out tidak hanya soal biaya, tetapi juga terkait efisiensi distribusi. Jika rute pengiriman tidak optimal atau armada tidak sesuai kapasitas, biaya freight out akan lebih besar dari seharusnya.

  • Dengan perencanaan logistik yang baik, perusahaan bisa mengurangi pemborosan.

  • Misalnya, menggunakan sistem digital trucking atau platform logistik online yang mempermudah pencarian armada dengan tarif kompetitif.

5. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

Pengiriman yang cepat, aman, dan efisien adalah bagian penting dari pengalaman pelanggan. Walaupun freight out di tanggung penjual, hasil akhirnya bisa memengaruhi kepuasan dan loyalitas konsumen.

  • Ongkos kirim yang transparan dan layanan pengiriman yang baik dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan.

  • Biaya freight out yang di kelola dengan tepat dapat menjadi investasi jangka panjang untuk menjaga hubungan baik dengan konsumen.

FAQ Seputar Freight Out

FAQ Seputar Freight Out

1. Apa itu Freight Out?

Freight Out adalah biaya pengiriman barang dari penjual ke pembeli yang di tanggung oleh penjual. Biaya ini biasanya muncul ketika penjual memberikan layanan free delivery atau FOB Destination, sehingga penjual wajib menanggung ongkos kirim hingga barang sampai ke alamat pembeli.

2. Apa perbedaan Freight Out dengan Freight In?

  • Freight Out → Biaya ongkos kirim yang di tanggung penjual saat mengirim barang ke pembeli (di catat sebagai beban penjualan).

  • Freight In → Biaya ongkos kirim yang di tanggung pembeli saat menerima barang dari penjual (di catat sebagai penambahan harga pokok persediaan).

3. Apakah Freight Out selalu di tanggung penjual?

Tidak selalu. Tanggung jawab pembayaran ongkos kirim tergantung pada kesepakatan jual beli. Jika perjanjian menyebutkan FOB Destination, maka penjual yang menanggung biaya (Freight Out). Namun jika menggunakan FOB Shipping Point, pembeli yang menanggung biaya (Freight In).

4. Bagaimana cara mencatat Freight Out dalam akuntansi?

Freight Out di catat sebagai beban penjualan (selling expense) dalam laporan laba rugi. Misalnya:

Beban Pengiriman (Freight Out) Rp 1.000.000
Kas Rp 1.000.000

Pencatatan ini menunjukkan bahwa perusahaan mengeluarkan biaya operasional untuk mengirim barang ke pelanggan.

5. Mengapa Freight Out penting dalam bisnis?

Freight Out berpengaruh pada:

  • Kepuasan pelanggan (karena sering di kaitkan dengan layanan free shipping).

  • Strategi pemasaran (free ongkir bisa meningkatkan daya tarik produk).

  • Perhitungan keuntungan (biaya pengiriman yang tinggi bisa menurunkan margin laba jika tidak di kelola dengan baik).

6. Apa risiko jika perusahaan tidak memperhitungkan Freight Out?

Jika perusahaan tidak memperhitungkan Freight Out dengan tepat, maka:

  • Margin keuntungan bisa tergerus karena biaya pengiriman di tanggung penuh.

  • Bisa terjadi salah pencatatan akuntansi (misalnya di anggap Freight In).

  • Strategi harga bisa tidak sesuai, membuat bisnis kurang kompetitif.

7. Bagaimana cara mengurangi biaya Freight Out?

Beberapa strategi yang bisa di lakukan antara lain:

  • Menjalin kerja sama dengan ekspedisi untuk mendapatkan tarif lebih murah.

  • Menggunakan sistem shipping management berbasis digital.

  • Menggabungkan beberapa pesanan dalam satu pengiriman (konsolidasi barang).

  • Menetapkan minimal belanja agar pelanggan mendapatkan free ongkir.

Kesimpulan

Freight Out adalah salah satu komponen penting dalam dunia bisnis, khususnya di bidang perdagangan dan logistik. Istilah ini merujuk pada biaya pengiriman barang dari penjual ke pembeli yang di tanggung oleh penjual. Meskipun terlihat sederhana, pemahaman tentang Freight Out memiliki dampak besar terhadap pencatatan akuntansi, strategi pemasaran, hingga kepuasan pelanggan.

Dengan mengetahui perbedaan antara Freight Out dan Freight In, perusahaan dapat mengelola biaya secara lebih akurat, mencatat transaksi keuangan dengan benar, serta menghindari kesalahan yang bisa memengaruhi laporan laba rugi. Selain itu, pengelolaan Freight Out yang efektif juga bisa menjadi strategi pemasaran—misalnya dengan memberikan layanan free shipping untuk menarik pelanggan baru tanpa mengorbankan profitabilitas perusahaan.

Dalam praktiknya, Freight Out bukan sekadar biaya tambahan, tetapi investasi untuk meningkatkan daya saing bisnis. Oleh karena itu, penting bagi pelaku usaha untuk memahami cara mencatatnya dalam akuntansi, memperhitungkan dampaknya pada margin keuntungan, serta mencari cara-cara kreatif untuk mengoptimalkan biaya pengiriman.

muatmuat

Bergabunglah dengan muatmuat untuk mendapatkan lebih banyak peluang muatan truk yang datang dari mana saja harus di manfaatkan dengan baik. Apakah Anda memiliki truk tetapi tidak tahu cara mencari muatan? Anda dapat menggunakan fitur kami di antaranya lelang / tender muatan dan instatnt order dalam mencari muatan.

Di muatmuat kamu bisa menambah peluang muatanmu menjadi lebih besar.

Pertama, lihat jenis truk yang Anda miliki dan cari tahu berapa daya angkutnya. Jangan khawatir dengan harga yang di sebutkan karena nantinya Anda bisa bernegosiasi langsung dengan pihak Shipper secara transparan. Jadi, kepuasan bisa di rasakan bersama oleh seluruh pihak.

Informasi muatan yang di hadirkan muatmuat juga bervariatif, karena setiap harinya banyak permintaan yang masuk di aplikasi muatmuat.

Lalu bagi Anda yang sebaliknya mempunyai kebutuhan dalam pengiriman atau memiliki muatan, baik untuk keperluan bisnis atau pengiriman lainnya, segera gabung dan akses kemudahan ekosistem logistik digital kami baik melalui website maupun aplikasi android untuk mendapatkan support pengiriman sesuai kebutuhan Anda!

Konsultasikan kebutuhan muatan kamu bersama kami sekarang!

Download aplikasi muatmuat di sini

Visited 10 times, 1 visit(s) today

Baca Juga

Tinggalkan Komentar

Scroll to Top

Download Ekosistem Kami