MuatMuat Blog

7 Cara Jitu Mengatur Keuangan Usaha Kecil dan Menengah agar Profit Maksimal

Facebook
Twitter
WhatsApp
Cara Jitu Mengatur Keuangan Usaha

muatmuatCara Mengatur Keuangan Usaha: Tahukah Anda bahwa sebagian besar bisnis kecil gagal dalam beberapa tahun pertama operasinya? Salah satu penyebab utama kegagalan tersebut adalah kurangnya manajemen keuangan yang baik. Mengelola keuangan usaha bukanlah tugas yang mudah, namun dengan strategi yang tepat, Anda dapat memastikan bisnis Anda tetap sehat dan berkembang. Artikel ini akan memberikan panduan lengkap untuk membantu Anda menguasai pengelolaan keuangan usaha.

1. Membuat Anggaran yang Realistis

Cara Mengatur Keuangan Usaha

Anggaran adalah peta jalan keuangan bisnis Anda. Dengan anggaran yang baik, Anda dapat merencanakan pengeluaran, mengelola arus kas, dan juga mencapai tujuan finansial. Namun, banyak pengusaha yang kesulitan membuat anggaran yang realistis. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda ikuti:

1. Tentukan Tujuan Keuangan

  • Jangka pendek: Apa yang ingin Anda capai dalam satu tahun ke depan? Misalnya, meluncurkan produk baru, membuka cabang, atau membayar utang.
  • Jangka panjang: Apa visi jangka panjang bisnis Anda? Misalnya, menjadi pemimpin pasar di industri tertentu atau melakukan IPO.

2. Analisis Pendapatan

  • Proyeksikan pendapatan: Perkirakan pendapatan yang akan Anda terima dalam periode tertentu berdasarkan data historis dan tren pasar.
  • Identifikasi sumber pendapatan: Dari mana saja pendapatan bisnis Anda berasal? (penjualan produk, jasa, investasi, dll.)
  • Pertimbangkan faktor eksternal: Analisis faktor-faktor yang dapat memengaruhi pendapatan, seperti kondisi ekonomi, persaingan, dan juga perubahan kebijakan pemerintah.

3. Identifikasi Pengeluaran

  • Buat daftar lengkap pengeluaran:
    • Biaya tetap: Sewa, gaji karyawan, utilitas, cicilan, dll.
    • Biaya variabel: Biaya bahan baku, pemasaran, transportasi, dll.
    • Biaya tidak terduga: Biaya perbaikan, penggantian peralatan, dll.
  • Bedakan antara kebutuhan dan keinginan: Prioritaskan pengeluaran yang benar-benar dibutuhkan untuk menjalankan bisnis.
  • Gunakan data historis: Analisis pengeluaran sebelumnya untuk membuat perkiraan yang lebih akurat.

4. Alokasikan Anggaran

  • Tetapkan persentase alokasi: Tentukan berapa persen dari pendapatan yang akan dialokasikan untuk setiap kategori pengeluaran.
  • Gunakan aturan 50/30/20: Alokasikan 50% untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan atau investasi.
  • Tinggalkan ruang untuk fleksibilitas: Anggaran harus fleksibel untuk mengakomodasi perubahan yang tidak terduga.

5. Pantau dan Evaluasi

  • Lakukan pemantauan secara berkala: Bandingkan anggaran dengan realisasi.
  • Identifikasi penyimpangan: Jika ada perbedaan yang signifikan, maka cari tahu penyebabnya.
  • Lakukan penyesuaian: Sesuaikan anggaran jika diperlukan.

Tips Tambahan:

  • Gunakan alat bantu: Manfaatkan spreadsheet, software akuntansi, atau juga aplikasi budgeting untuk memudahkan proses pembuatan dan pengelolaan anggaran.
  • Libatkan tim: Libatkan karyawan dalam proses pembuatan anggaran untuk meningkatkan rasa kepemilikan dan akuntabilitas.
  • Tinjau ulang secara berkala: Lakukan tinjauan ulang anggaran secara teratur, setidaknya setiap kuartal.
  • Konsultasikan dengan ahli: Jika Anda merasa kesulitan, sebaiknya jangan ragu untuk berkonsultasi dengan akuntan atau konsultan keuangan.

Contoh Tabel Anggaran Sederhana:

Kategori Pengeluaran Jumlah Anggaran
Sewa Rp1.000.000
Gaji Rp2.500.000
Bahan Baku Rp1.500.000
Marketing Rp500.000
Utilitas Rp300.000
Lainnya Rp200.000
Total Rp6.000.000

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, maka Anda dapat membuat anggaran yang realistis dan membantu bisnis Anda mencapai kesuksesan finansial.

2. Mencatat Arus Kas dengan Cermat

Mencatat Arus Kas dengan Cermat

Mencatat arus kas adalah salah satu praktik penting dalam manajemen keuangan usaha. Dengan mencatat arus kas secara teratur, maka Anda dapat memantau kesehatan finansial bisnis, mengidentifikasi masalah potensial, dan juga membuat keputusan bisnis yang lebih baik.

Apa itu Arus Kas?

Arus kas adalah aliran uang masuk (pendapatan) dan uang keluar (pengeluaran) dari bisnis Anda dalam periode tertentu. Ini berbeda dengan laba rugi, yang merupakan perhitungan pendapatan dan pengeluaran secara keseluruhan tanpa memperhitungkan waktu terjadinya transaksi.

Mengapa Penting Mencatat Arus Kas?

  • Memantau kesehatan finansial: Dengan melihat arus kas, maka Anda dapat mengetahui apakah bisnis Anda menghasilkan uang yang cukup untuk menutupi biaya operasional.
  • Membuat keputusan: Informasi tentang arus kas membantu Anda membuat keputusan bisnis yang lebih baik, contohnya seperti menunda investasi besar atau mencari sumber pendanaan tambahan.
  • Mencegah masalah keuangan: Dengan memantau arus kas secara teratur, maka Anda dapat mengidentifikasi masalah keuangan sebelum menjadi terlalu serius.
  • Memudahkan perencanaan: Data arus kas dapat digunakan untuk membuat proyeksi keuangan dan merencanakan pertumbuhan bisnis.

Cara Mencatat Arus Kas

  1. Pilih metode pencatatan:
    • Buku kas: Cara tradisional yang sederhana, cocok untuk bisnis kecil.
    • Software akuntansi: Lebih efisien dan terorganisir, cocok untuk bisnis yang lebih besar.
    • Aplikasi mobile: Fleksibel dan mudah digunakan, cocok untuk bisnis yang sering melakukan transaksi di luar kantor.
  2. Bedakan antara arus kas masuk dan keluar:
    • Arus kas masuk: Pendapatan dari penjualan, investasi, pinjaman, dll.
    • Arus kas keluar: Pengeluaran untuk pembelian barang, pembayaran gaji, sewa, dll.
  3. Catat setiap transaksi:
    • Tanggal transaksi
    • Keterangan transaksi
    • Jumlah uang
    • Kategori (pendapatan, pengeluaran)
  4. Rekonsiliasi bank secara berkala:
    • Bandingkan catatan arus kas dengan saldo bank Anda.
    • Pastikan tidak ada perbedaan yang signifikan.

Tips Tambahan

  • Buat kategori pengeluaran yang spesifik: Semakin detail kategori pengeluaran, semakin mudah Anda menganalisis data.
  • Lakukan pencatatan secara teratur: Semakin sering Anda mencatat, maka semakin akurat data yang Anda miliki.
  • Simpan semua bukti transaksi: Nota, faktur, dan juga kuitansi dapat digunakan sebagai referensi jika diperlukan.
  • Gunakan visualisasi: Buat grafik atau diagram untuk mempermudah pemahaman data arus kas.

Contoh Catatan Arus Kas

Tanggal Keterangan Jumlah (Rp) Kategori
01-01-2024 Penjualan Produk A 1.000.000 Pendapatan
05-01-2024 Pembelian Bahan Baku 500.000 Pengeluaran
10-01-2024 Gaji Karyawan 2.000.000 Pengeluaran

Dengan mencatat arus kas secara cermat, maka Anda akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang keuangan bisnis Anda dan dapat membuat keputusan yang lebih cerdas untuk masa depan.

3. Memisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis

Memisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis

Memisahkan keuangan pribadi dan bisnis adalah langkah krusial dalam mengelola keuangan usaha dengan baik. Kenapa begitu penting? Mari kita bahas lebih lanjut.

Alasan Penting Memisahkan Keuangan

  • Ketertiban administrasi: Memisahkan keuangan akan membuat catatan keuangan Anda lebih rapi dan mudah dipahami. Ini akan memudahkan dalam membuat laporan keuangan, menghitung pajak, dan juga mengambil keputusan bisnis.
  • Perlindungan aset pribadi: Jika terjadi masalah hukum atau keuangan dengan bisnis Anda, maka aset pribadi Anda akan lebih terlindungi jika keuangan keduanya terpisah.
  • Kemudahan dalam mengambil keputusan: Dengan data keuangan yang jelas, maka Anda dapat dengan mudah melihat kinerja bisnis dan membuat keputusan yang lebih baik.
  • Kemudahan dalam pengawasan: Memisahkan keuangan akan memudahkan Anda dalam mengawasi pengeluaran bisnis dan menghindari penyalahgunaan dana.

Cara Memisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis

  1. Buka rekening bank terpisah:
    • Rekening bisnis: Gunakan rekening ini untuk semua transaksi bisnis, seperti pembayaran pemasok, penerimaan pembayaran dari pelanggan, dan juga pembayaran pajak.
    • Rekening pribadi: Gunakan rekening ini untuk semua transaksi pribadi, contohnya seperti pembayaran tagihan rumah, belanja pribadi, dan juga gaji Anda sebagai pemilik bisnis.
  2. Gunakan kartu kredit bisnis:
    • Pisahkan kartu kredit untuk keperluan bisnis dan pribadi. Ini akan memudahkan dalam melacak pengeluaran bisnis dan mendapatkan manfaat seperti poin atau cashback yang khusus untuk bisnis.
  3. Buat catatan keuangan yang terpisah:
    • Gunakan buku kas atau software akuntansi yang berbeda untuk mencatat transaksi bisnis dan pribadi.
  4. Konsultasikan dengan akuntan:
    • Seorang akuntan dapat memberikan saran yang lebih spesifik tentang cara memisahkan keuangan bisnis dan pribadi sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.

Contoh Kasus

Bayangkan Anda memiliki sebuah toko kecil. Jika Anda mencampurkan uang hasil penjualan dengan uang pribadi Anda, maka akan sulit untuk mengetahui berapa keuntungan sebenarnya yang dihasilkan toko Anda. Selain itu, jika terjadi masalah hukum terkait bisnis, aset pribadi Anda seperti rumah atau mobil bisa ikut terlibat.

Tips Tambahan

  • Disiplin: Konsisten dalam memisahkan keuangan sejak awal akan membuat proses ini lebih mudah.
  • Transparansi: Libatkan semua pihak yang terlibat dalam bisnis, contohnya seperti pasangan atau rekan bisnis, dalam proses pemisahan keuangan.
  • Evaluasi secara berkala: Lakukan pengecekan secara rutin untuk memastikan bahwa tidak ada transaksi yang tertukar antara rekening pribadi dan bisnis.

Dengan memisahkan keuangan pribadi dan bisnis, maka Anda akan memiliki kendali yang lebih baik atas keuangan bisnis Anda dan dapat membuat keputusan yang lebih cerdas untuk masa depan bisnis Anda.

4. Mengelola Utang Usaha

Mengelola Utang Usaha

Utang usaha seringkali menjadi bagian dari operasional bisnis, terutama ketika Anda membutuhkan modal tambahan untuk ekspansi atau investasi. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, maka utang dapat menjadi beban yang berat dan menghambat pertumbuhan bisnis. Berikut adalah beberapa strategi untuk mengelola utang usaha secara efektif:

Memahami Utang Usaha

Utang usaha adalah kewajiban yang harus dibayar oleh bisnis kepada pihak lain, contohnya seperti pemasok, bank, atau juga lembaga keuangan lainnya. Utang ini bisa berupa utang jangka pendek (misalnya, utang dagang) atau utang jangka panjang (misalnya, pinjaman bank).

Strategi Mengelola Utang Usaha

  1. Buat Rencana Angsuran yang Realistis:
    • Analisis kemampuan bayar: Hitung berapa banyak uang yang bisa Anda sisihkan setiap bulan untuk membayar utang.
    • Prioritaskan utang: Fokus pada utang dengan bunga tertinggi terlebih dahulu untuk meminimalkan biaya.
    • Buat jadwal pembayaran: Buat jadwal pembayaran yang jelas dan patuhi jadwal tersebut.
  2. Negosiasi Ulang Syarat Utang:
    • Jika memungkinkan, negosiasikan ulang: Cobalah untuk negosiasikan suku bunga yang lebih rendah, jangka waktu pembayaran yang lebih panjang, atau keringanan pembayaran sementara.
    • Komunikasikan dengan kreditor: Jalin hubungan yang baik dengan kreditor Anda dan informasikan mereka tentang kondisi keuangan bisnis Anda.
  3. Konsolidasi Utang:
    • Gabungkan beberapa utang menjadi satu: Jika Anda memiliki banyak utang dengan bunga yang berbeda-beda, pertimbangkan untuk mengkonsolidasikan utang menjadi satu pinjaman dengan suku bunga yang lebih rendah.
  4. Tingkatkan Pendapatan Bisnis:
    • Cari sumber pendapatan baru: Diversifikasi produk atau layanan Anda untuk meningkatkan pendapatan.
    • Tingkatkan efisiensi: Identifikasi area-area di mana Anda dapat mengurangi biaya operasional.
  5. Hindari Menambah Utang Baru:
    • Evaluasi setiap permintaan pinjaman: Sebelum mengambil pinjaman baru, sebaiknya pertimbangkan dengan cermat manfaat dan risikonya.
    • Fokus pada pembayaran utang yang ada: Prioritaskan pembayaran utang yang sudah ada sebelum mengambil utang baru.

Tips Tambahan

  • Pantau Utang Secara Berkala: Gunakan laporan keuangan untuk memantau perkembangan utang Anda.
  • Konsultasikan dengan Akuntan: Seorang akuntan dapat memberikan saran yang lebih spesifik tentang cara mengelola utang bisnis Anda.
  • Pertimbangkan Refinancing: Jika suku bunga turun, maka Anda bisa mempertimbangkan untuk refinancing utang Anda untuk mendapatkan suku bunga yang lebih rendah.

5. Membangun Dana Darurat

Membangun Dana Darurat

Dana darurat adalah jumlah uang yang disisihkan secara khusus untuk menghadapi situasi darurat yang tidak terduga. Bagi bisnis, dana darurat sangat penting untuk menjaga kelangsungan usaha ketika terjadi kejadian tak terduga seperti bencana alam, penurunan penjualan drastis, atau juga masalah teknis yang besar.

Mengapa Dana Darurat Penting untuk Bisnis?

  • Mengatasi situasi darurat: Dana darurat dapat digunakan untuk membayar tagihan, gaji karyawan, atau juga biaya perbaikan yang tidak terduga.
  • Menjaga kelangsungan bisnis: Dengan adanya dana darurat, maka bisnis Anda dapat terus beroperasi meskipun terjadi gangguan keuangan sementara.
  • Meningkatkan kepercayaan diri: Mengetahui bahwa Anda memiliki dana darurat dapat mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kepercayaan diri Anda sebagai pengusaha.

Cara Membangun Dana Darurat

  1. Tentukan Jumlah yang Dibutuhkan:
    • Hitung biaya operasional: Perkirakan biaya operasional bisnis Anda selama beberapa bulan.
    • Identifikasi potensi risiko: Pertimbangkan risiko-risiko yang mungkin terjadi dan berapa biaya yang diperlukan untuk mengatasinya.
    • Tentukan jumlah ideal: Jumlah dana darurat idealnya cukup untuk menutupi biaya operasional selama 3-6 bulan.
  2. Alokasikan Dana Secara Berkala:
    • Buat anggaran: Sisihkan sebagian dari keuntungan bisnis Anda setiap bulan untuk dana darurat.
    • Otomatiskan penghematan: Gunakan fitur auto-debet untuk mentransfer dana secara otomatis ke rekening tabungan khusus.
  3. Simpan di Tempat yang Aman:
    • Pilih rekening tabungan: Pilih rekening tabungan dengan suku bunga yang menarik dan mudah diakses.
    • Hindari investasi berisiko: Dana darurat sebaiknya disimpan dalam bentuk yang likuid dan mudah dicairkan saat dibutuhkan.

Tips Tambahan

  • Buat rencana penggunaan: Tentukan kapan dan bagaimana dana darurat boleh digunakan.
  • Tinjau secara berkala: Periksa saldo dana darurat Anda secara teratur dan sesuaikan jumlahnya jika diperlukan.
  • Lindungi dana darurat: Pastikan dana darurat Anda terpisah dari rekening bisnis lainnya.

Contoh Kasus

Bayangkan bisnis Anda mengalami kerusakan akibat banjir. Tanpa dana darurat, maka Anda mungkin kesulitan untuk memperbaiki kerusakan dan melanjutkan operasional bisnis. Namun, dengan adanya dana darurat, maka Anda dapat dengan cepat mengatasi masalah tersebut dan meminimalkan dampaknya terhadap bisnis.

6. Mengoptimalkan Pajak

Mengoptimalkan Pajak

Membayar pajak adalah kewajiban setiap warga negara dan pelaku usaha. Namun, ada cara-cara legal yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan pajak dan mengurangi pengeluaran bisnis Anda. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat Anda terapkan:

1. Pahami Kewajiban Pajak Anda

Komponen Deskripsi
Jenis pajak Kenali jenis pajak yang harus dibayar oleh bisnis Anda, seperti Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
Tarif pajak Pelajari tarif pajak yang berlaku untuk bisnis Anda. Tarif pajak bisa berbeda-beda tergantung pada jenis usaha, pendapatan, dan lokasi.
Tenggat waktu pembayaran Pastikan Anda mengetahui batas waktu pembayaran pajak untuk menghindari denda keterlambatan.

2. Manfaatkan Fasilitas dan Insentif Pajak

  • Pemerintah seringkali memberikan fasilitas dan insentif pajak untuk menarik investasi dan mendorong pertumbuhan bisnis. Cari tahu apakah bisnis Anda memenuhi syarat untuk mendapatkan fasilitas atau insentif pajak tersebut.
  • Beberapa contoh fasilitas dan insentif pajak yang mungkin tersedia: potongan pajak, pengurangan pajak terutang, dan juga pembebasan pajak.

3. Kelola Pengeluaran dengan Cermat

Komponen Deskripsi
Simpan bukti pengeluaran Simpan semua bukti pengeluaran bisnis Anda, seperti faktur, nota, dan juga kuitansi. Bukti pengeluaran ini dapat digunakan untuk mengurangi penghasilan kena pajak Anda.
Gunakan software akuntansi Software akuntansi dapat membantu Anda dalam mencatat dan mengelola pengeluaran bisnis Anda dengan lebih efisien.

4. Konsultasikan dengan Konsultan Pajak

  • Konsultan pajak dapat memberikan saran yang lebih spesifik tentang cara mengoptimalkan pajak untuk bisnis Anda. Konsultan pajak dapat membantu Anda dalam memahami peraturan perpajakan, menyiapkan laporan pajak, dan juga menghadapi pemeriksaan pajak.

Tips Tambahan

  • Bayar pajak tepat waktu: Membayar pajak tepat waktu dapat menghindari denda keterlambatan dan bunga.
  • Laporkan pajak secara akurat: Laporkan pendapatan dan pengeluaran bisnis Anda secara akurat untuk menghindari masalah dengan pihak berwajib.
  • Simpan catatan pajak dengan baik: Simpan catatan pajak Anda selama beberapa tahun, sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Dengan menerapkan strategi-strategi di atas, maka Anda dapat mengoptimalkan pajak dan mengurangi pengeluaran bisnis Anda. Namun, perlu diingat bahwa Anda harus selalu patuh terhadap peraturan perpajakan yang berlaku.

7. Melakukan Evaluasi Keuangan secara Berkala

Melakukan Evaluasi Keuangan secara Berkala

Evaluasi keuangan secara berkala adalah langkah penting untuk memastikan kesehatan finansial bisnis Anda. Dengan melakukan evaluasi, maka Anda dapat mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki, mengukur kinerja bisnis, dan membuat keputusan bisnis yang lebih baik.

Mengapa Evaluasi Keuangan Penting?

  • Memahami Kinerja Keuangan: Evaluasi membantu Anda memahami seberapa baik bisnis Anda beroperasi secara finansial.
  • Mengidentifikasi Masalah: Anda dapat menemukan masalah keuangan seperti kebocoran biaya atau penurunan pendapatan sebelum masalah tersebut menjadi lebih serius.
  • Membuat Keputusan yang Lebih Baik: Informasi dari evaluasi keuangan dapat membantu Anda membuat keputusan yang lebih baik, contohnya seperti mengalokasikan anggaran, memperluas bisnis, atau mengurangi biaya.
  • Memenuhi Kewajiban Pajak: Evaluasi keuangan yang teratur membantu Anda dalam mempersiapkan laporan pajak.

Langkah-langkah Melakukan Evaluasi Keuangan

  1. Tetapkan Tujuan Evaluasi:
    • Apa yang ingin Anda capai dengan evaluasi ini? Misalnya, ingin mengetahui profitabilitas bisnis, efisiensi biaya, atau pertumbuhan pendapatan.
  2. Kumpulkan Data Keuangan:
    • Laporan keuangan: Laporan laba rugi, neraca, dan juga arus kas adalah sumber data utama.
    • Data transaksi: Data penjualan, pembelian, dan juga pengeluaran lainnya.
  3. Analisis Data:
    • Bandingkan dengan periode sebelumnya: Bandingkan kinerja keuangan saat ini dengan periode sebelumnya untuk melihat tren.
    • Bandingkan dengan anggaran: Bandingkan hasil aktual dengan anggaran yang telah di tetapkan.
    • Hitung rasio keuangan: Hitung rasio-rasio keuangan seperti rasio lancar, rasio utang terhadap ekuitas, dan juga profit margin untuk mengukur kesehatan finansial bisnis.
  4. Identifikasi Masalah dan Peluang:
    • Apa yang berjalan dengan baik? Apa yang perlu di perbaiki?
    • Apa peluang pertumbuhan yang dapat dimanfaatkan?
  5. Buat Rencana Tindak Lanjut:
    • Buat rencana aksi: Buat rencana yang jelas untuk mengatasi masalah dan memanfaatkan peluang yang telah di identifikasi.
    • Tetapkan tenggat waktu: Tetapkan tenggat waktu untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.

Frekuensi Evaluasi

Frekuensi evaluasi keuangan tergantung pada ukuran dan kompleksitas bisnis Anda. Secara umum, di sarankan untuk melakukan evaluasi:

  • Bulanan: Untuk bisnis yang ingin memantau kinerja keuangan secara ketat.
  • Triwulanan: Untuk bisnis yang lebih stabil.
  • Tahunan: Sebagai bagian dari proses perencanaan bisnis tahunan.

Contoh Indikator Kinerja Keuangan

  • Profitabilitas: Laba bersih, margin laba kotor.
  • Likuiditas: Rasio lancar, rasio cepat.
  • Solvabilitas: Rasio utang terhadap ekuitas.
  • Efisiensi: Perputaran persediaan, perputaran piutang.

Dengan melakukan evaluasi keuangan secara berkala, Anda dapat memastikan bahwa bisnis Anda berada di jalur yang tepat untuk mencapai tujuan finansialnya.

Kesimpulan

Keuangan bisnis adalah jantung dari setiap perusahaan. Dengan memahami dan mengelola keuangan bisnis secara baik, Anda dapat mengambil keputusan yang lebih cerdas, meminimalkan risiko, dan mencapai tujuan bisnis Anda. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli keuangan jika Anda membutuhkan bantuan lebih lanjut.

muatmuat

Bergabunglah dengan muatmuat untuk mendapatkan lebih banyak peluang muatan truk yang datang dari mana saja harus di manfaatkan dengan baik. Apakah Anda memiliki truk tetapi tidak tahu cara mencari muatan? Anda dapat menggunakan fitur kami di antaranya lelang / tender muatan dan instatnt order dalam mencari muatan.

Di muatmuat kamu bisa menambah peluang muatanmu menjadi lebih besar.

Pertama, lihat jenis truk yang Anda miliki dan cari tahu berapa daya angkutnya. Jangan khawatir dengan harga yang di sebutkan karena nantinya Anda bisa bernegosiasi langsung dengan pihak Shipper secara transparan. Jadi, kepuasan bisa di rasakan bersama oleh seluruh pihak.

Informasi muatan yang di hadirkan muatmuat juga bervariatif, karena setiap harinya banyak permintaan yang masuk di aplikasi muatmuat.

Lalu bagi Anda yang sebaliknya mempunyai kebutuhan dalam pengiriman atau memiliki muatan, baik untuk keperluan bisnis atau pengiriman lainnya, segera gabung dan akses kemudahan ekosistem logistik digital kami baik melalui website maupun aplikasi android untuk mendapatkan support pengiriman sesuai kebutuhan Anda!

Konsultasikan kebutuhan muatan kamu bersama kami sekarang!

Download aplikasi muatmuat di sini

Visited 45 times, 1 visit(s) today

Baca Juga

Tinggalkan Komentar

Scroll to Top

Download Ekosistem Kami